Aklimatisasi adalah masa adaptasi tanaman hasil
kultur jaringan yang semula kondisinya terkendali menjadi lingkungan yang tidak
terkendali (mengubah pola hidupnya dari tanaman heterotrof ke tanaman ototrof ). Tujuan dari aklimatisasi adalah untuk mengkondisikan tanaman agar
tidak terjadi stress pada waktu ditanam di lapangan.
Masa aklimatisasi
merupakan masa yang kritis bagi planlet, karena planlet menunjukkan beberapa sifat, yaitu :
1.
Lapisan lilin tidak
berkembang dengan baik
2.
Sel-sel palisade daun
hanya terbentuk dalam jumlah sedikit
3.
Jaringan pembuluh dari
akar ke pucuk kurang berkembang
4.
Stomata seringkali tidak
berfungsi, yaitu tidak mau menutup pada penguapan tinggi.
·
Kriteria planlet siap
aklimatisasi
Adapun criteria planlet yang siap Untuk diaklimatisasi adalah sebagai
berikut :
1.
Organ planlet lengkap (
akar, batang, daun )
2.
Warna pucuk batang hijau
mantap artinya tidak tembus pandang
3.
Pertumbuhannya kekar
4.
Akar memenuhi media
5.
Ukuran tinggi tanaman 3 -
4 cm ( tergantung jenis tanaman )
6.
Umur tanaman ( anggrek 4
bulan)
·
Prosedur
aklimatisasi aklimatisasi
1.
Menyiapkan wadah
Wadah merupakan tempat yang brisi media tumbuh tanaman hasil kultur.
Jenis wadah yang dapat digunakan meliputi ; Pot terbuat dari tanah liat atau plastik, sabut
kelapa tua, tempurung kelapa tua dan batang pakis. Wadah yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.
Harus memiliki lubang pembuangan air (draenase)
b.
Harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelembaban media tanam
c.
Tidak mudah lapuk
d.
Harus bersih dan bebas dari berbagai penyakit
e.
Mudah diperoleh dan harganya murah
2.
Menyiapkan media
Media merupakan tempat tumbuh dan berdiri tegaknya tanaman.
Persyaratan Media tanam Untuk aklimatisasi adalah :
a.
Mampu mengikat air dan
unsur hara secara baik
b.
Harus memiliki kemampuan untuk menjaga kelembaban
c.
Mempunyai aerasi yang
baik
d.
Tahan lama /Tidak mudah lapuk
e.
Tidak menjadi sumber
penyakit
f.
Derajat keasaman (pH) 5 –
6
g.
Mudah didapat dan harganya murah
Media yang biasa
digunakan Untuk tanaman hasil kultur meliputi ; Pakis (
anggrek ), Moss, Potongan
kayu pinus, Arang sekam (pisang), Pasir steril ( Jati)
dan Sabut Kelapa. Sebelum digunakan media tersebut harus diseterilkan selama 4
jam agar serangga, mikroba, serta biji-bijian gulma mati.
3.
Menyiapkan tempat
Tempat yang digunakan Untuk memelihara tanaman
hasil kultur harus mempunyai Intensitas cahaya matahari : 35 – 45%, Suhu
: malam 18-240 C, siang 21-320 C, Ketinggian tempat : 0 –
700 meter DPL, Kelembaban : 60 – 85% dan mempunyai Aerasi / sirkulasi udara.
Dalam memilih tempat harus memperhatikan hal-hal berikut :
a.
Lingkungan harus bersih
dan bebas dari segala hama dan penyakit
b.
Kondisi lingkungan
disesuaikan dengan kondisi tanaman: suhu, kelembaban dan cahaya
·
Teknik aklimatisasi
Adapun teknik yang digunakan dalam aklimatisasi adalah sebagai berikut
:
a.
Mengeluarkan bibit dari
botol
Ø
Mengisi air ke dalam bibit botolan, kocok-kocok dan
membuang air serta media agar
Ø
Bibit dikeluarkan dari botol menggunakan
pinset / kawat
pengait satu persatu
Ø
Mencuci bibit hingga bersih dari media agar
Ø
Akar-akar yang terlalu
panjang dipotong dengan gunting
b.
Merendam bibit dalam larutan fungisida
Ø
Bibit direndam selama 5 menit
Ø
Meniriskan bibit di hamparan kertas koran
Ø
Bibit dikelompokkan
berdasarkan ukurannya
c.
Mengisi media dalam wadah
Ø
Media sebelum digunakan
direndam dalam larutan fungisida
Ø
Pot diisi dengan media ¾ tinggi pot
d.
Menanam bibit dalam pot
Ø
Bibit ditanam dengan
bantuan pinset, letakkan sacara tegak
Ø
Bibit ditanam 20 - 25 tanaman per pot
e.
Meletakkan pot bibit dalam green
house
noob yu san
BalasHapusMakasih ilmunya
BalasHapus